MEUREUDU, PIDIE JAYA – Minggu (4 Mei 2025), belasan anggota Komunitas Onthel Pidie Jaya (KOPJAY) kembali menunjukkan ketangguhan mereka dengan mengayuh sepeda onthel (sepeda tempo dulu) dalam perjalanan puluhan kilometer. Meski rata-rata usia anggota sudah tak lagi muda, semangat dan stamina mereka tak kalah dengan pesepeda generasi muda.
Perjalanan hari ini dimulai dari kediaman Ketua KOPJAY, Kanda Agus, di Gampong Beuringen, Meurah Dua. Rute yang dipilih adalah jalur rel kereta api lama, menuju rumah mantan Ketua KOPJAY, Bang Alfa, di Gampong Meunasah Sagoe, Trienggadeng. Perjalanan yang memakan waktu beberapa jam ini diisi dengan canda, tawa, dan kebersamaan khas komunitas.
"Sampai di Trienggadeng, kami istirahat sekaligus sarapan bersama. Setelah itu, kami balik ke titik awal dan bubar," ujar salah satu anggota. Meski terdengar sederhana, kegiatan ini telah menjadi agenda rutin mingguan KOPJAY dengan rute yang selalu berganti untuk menjaga semangat eksplorasi.
Rutinitas Mingguan dengan Beragam Rute
KOPJAY dikenal konsisten menggelar touring sepeda onthel hampir setiap minggu. Yang membedakan hanyalah arah dan destinasi, mulai dari jelajah desa, pantai, hingga kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di Pidie Jaya. "Kami sengaja memilih rute berbeda agar tidak bosan dan bisa mengenal lebih banyak tempat," tambah anggota lainnya.
Tak Hanya Bersepeda, Ada Juga Agenda Sosial
Di setiap istirahat, para anggota KOPJAY menyempatkan diri untuk berdiskusi merencanakan kegiatan sosial. Mulai dari bakti sosial, bantuan untuk warga kurang mampu, rekan sakit dan musibah serta pesta anggota KOPJAY, hingga partisipasi dalam acara budaya. Semua kegiatan ini dibiayai secara swadaya melalui iuran anggota.
"Kami ingin tetap aktif berkontribusi untuk masyarakat, tidak hanya bersepeda. Dana patungan kami gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat," jelas Kanda Agus.
Sepeda Onthel, Simbol Ketangguhan dan Nostalgia
Komunitas ini memilih sepeda onthel bukan tanpa alasan. Selain sebagai penghormatan pada warisan budaya, sepeda tua ini juga menjadi simbol ketangguhan. "Onthel itu berat, tapi justru di situlah tantangannya. Kami ingin membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk tetap aktif," kata Bang Alfa. Di iyakan Ayah Yusri Abdullah anggota tertua yang masih sanggup bolak balik Meureudu Trienggadeng.
Dengan semangat seperti ini, KOPJAY terus menginspirasi banyak pihak, membuktikan bahwa kebersamaan dan gaya hidup sehat bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan penuh makna.
(CM)