Pada suatu hari saya pergi di sore hari itu, langit cerah dengan matahari yang bersinar sangat cukup terik saya berjalan kaki menyusuri jalanan di pinggiran kampung menikmati udara sore yang sangat panas. Di tengah perjalanan, saya melihat seorang pedagang gerobak yang sedang menjual ikan segar.Gerobaknya sederhana, tetapi ikan-ikan di dalamnya terlihat segar, berkilau terkena sinar matahari
Saya bertanya langsung pada bapak yang menjual ikan tersebut harga nya berapa harganya, Bang tanyaku sambil menunjuk beberapa ikan yang ada di sana.
![]() |
---|
![]() |
---|
Belia menjawab harga nya 20 ribu saja Mak saya beli dengan satu kg untuk keperluan rumah, jadi langsung aku mengangguk dan memilih dua ekor ikan yang ukurannya sedang pedagang itu dengan cekatan membungkusnya masukkan ke dalam kantong plastik hitam aku membayar dan mengucapkan terima kasih sebelum melanjutkan perjalanan.
Sambil membawa ikan, aku memutuskan untuk berbelok ke sebuah jalan kecil yang jarang dilewati orang ,ada pemandangan pedesaan yang masih asri sawah yang menghijau, pohon-pohon rindang, dan kadang terdengar.
![]() |
---|
![]() |
---|
![]() |
---|
Tiba-tiba, mataku tertarik pada sebuah ayam sederhana di halaman yang membuatku terkesima adalah segerombolan anak ayam kampung yang berlarian di tanah bulu-bulu mereka tidak seperti anak ayam biasa yang kuning atau cokelat, melainkan kemerahan, seperti warna daun jati muda di musim kemarau.
Aku mendekat perlahan, berusaha tidak menakuti mereka Anak-anak ayam itu terus berkeliaran, ada yang mematuk-matuk tanah, ada yang berkejaran, dan beberapa lainnya berdiri di dekat induknya yang sedang mengawasi dengan waspada.
![]() |
---|
![]() |
---|
Tanpa berpikir panjang, aku mengeluarkan ponsel dan mulai mengambil beberapa foto cahaya matahari pagi membuat bulu merah mereka terlihat semakin cerah, kontras dengan tanah kecokelatan di sekitarnya induk ayam sesekali mengangkat kepala, seolah memastikan bahwa aku tidak membahayakan anak-anaknya.
Tiba-tiba, seorang perempuan setengah baya keluar dari rumah aku sedikit kaget, khawatir diusir karena mengambil foto tanpa izin. Namun, wanita itu justru tersenyum.
Ada pemiliknya itu tertawa itu keturunan ayam kampung biasa, tapi ada darah ayam Kate di situ makanya warnanya agak kemerahan
Aku jadi semakin penasaran. Kami pun mengobrol sebentar tentang ayam-ayamnya. Rupanya, ia memelihara mereka bukan hanya untuk dijual, tetapi juga sebagai hobi. Sebelum pergi, aku meminta izin untuk mengunggah foto-foto itu ke media sosial, dan ia mengizinkan dengan senang hati untuk aku bagi ke platform steemit.
Dengan perasaan senang, aku melanjutkan perjalanan pulang Ikan di tangan kanan dan foto-foto indah di ponsel hari ini, aku tidak hanya pulang membawa lauk untuk makan siang, tetapi juga cerita dan keindahan kecil dari anak-anak ayam merah yang menggemaskan.
Cerita ini menggabungkan momen sederhana saya dalam kehidupan sehari-hari, dengan detail deskriptif untuk membuatnya lebih hidup semoga sesuai dengan ini atas postingannya....!!!
Details:📸 |
---|
PHOTO TAKEN | Infinity smart 8pro |
---|---|
Category | Membeli ikan Hingga mengambil foto anak ayam |
Apk Editor | Handphone Infinity smart 8pro |
Location | Aceh-Indonesia |
photografer | @steem-wariors |
Thank you for sharing on steem! I'm witness fuli, and I've given you a free upvote. If you'd like to support me, please consider voting at https://steemitwallet.com/~witnesses 🌟
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit