Malam itu, langit bersih tanpa awan, dan udara membawa semilir angin yang menenangkan. Saya dan istri memutuskan untuk menghabiskan malam dengan cara sederhana tapi hangat. Membakar ikan nila di halaman rumah, tak lama, adik ipar saya datang membantu, membawa canda dan tawa yang menambah kehangatan suasana.
Kami menyiapkan bumbu bersama di dapur, campuran bawang putih, cabai, jeruk nipis dan rempah-rempah khas yang menggoda selera.
Istri saya dengan cekatan melumuri ikan-ikan itu, sementara saya dan adik ipar menyiapkan arang di panggangan. Apai mulai menyala dan aroma ikan bakar mulai memenuhi udara, membuat perut kami keroncongan sebelum waktunya.
Di sela-sela membalik ikan, kami ngobrol santai, tertawa mengenang masa kecil dan cerita-cerita lucu. Malam itu terasa begitu akrab, seperti waktu berjalan lambat memberi kami kesempatan menikmati momen.
Setelah ikan matang dengan kulit yang sedikit garing dan daging empuk di dalamnya, saya menghubungi seorang teman kerja yang kebetulan tinggal tak jauh dari rumah. Dia datang dengan cepat, membawa tambahan sambal buatan istrinya. Kami duduk bersama di teras rumah saya, menikmati ikan nila bakar dengan nasi hangat dan sambal pedas yang membangkitkan selera.
Obrolan pun mengalir ringan, dari urusan kerja hingga rencana liburan. Malam itu, sederhana tapi penuh tawa, cerita dan rasa syukur. Siapa sangka, hanya dengan ikan nila dan semangat kebersamaan, bisa tercipta malam yang tak terlupakan.

Salam @aril.hatake
The food looks very delicious and it becomes even tastier when enjoy but the whole family!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit